Rencana untuk menjadikan Hari Buruh
Internasional atau May Day sebagai hari libur nasional
diisyaratkan pemerintah. Mulai tahun 2014 mendatang, setiap tanggal 1 Mei akan
dijadikan hari libur nasional. Hal tersebut disampaikan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono saat bertemu dengan para pemimpin federasi dan serikat pekerja di
Istana Negara, kemarin (29/4).
Presiden yang didampingi Wakil Presiden
Boediono dan beberapa menteri menerima perwakilan dari beberapa federasi
dan serikat pekerja di Istana Negara, diantaranya Konfederasi Serikat Pekerja
Indonesia (KSPI), Konfederasi Aliansi Serikat Buruh Indonesia, Serikat Pekerja
BUMN, dan Konfederasi Majelis Pekerja Buruh Indonesia.
Rencana hari libur nasional pada
peringatan Hari Buruh Internasional ini merupakan kado istimewa bagi kaum
buruh. Hal ini disampiakan Presiden KSPI Said Iqbal. “Beliau akan berikan kado
istimewa yang sudah kami tunggu-tunggu lama sekali, yaitu menjadikan 1 Mei
sebagai hari libur nasional pada tahun-tahun berikutnya,” paparnya.
Iqbal menambahkan secara resmi Presiden
SBY akan mengumumkan ‘kado’ tersebut besok Rabu (1/5) saat pertemuan
dengan pemimpin dan buruh PT Maspion dan PT Unilever di Jawa Timur.
Harapan untuk menjadikan hari buruh
sebagai hari libur nasional sudah tercapai, namun bukan berarti unjuk rasa yang
rencananya akan digelar Rabu (1/5) dibatalkan. Said mengatakan para serikat
pekerja akan tetap menggelar unjuk rasa besar-besaran di seluruh Indonesia pada
1 Mei 2013, untuk menuntut hak buruh seperti yang biasa dilakukan setiap
tahunnya. Said memperkirakan ada sekitar 600.000 buruh yang akan berunjuk rasa
di seluruh Indonesia.
Buruh asal Jabodetabek (Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang dan Bekasi) akan fokus di Jakarta. Rencananya para serikat
buruh dari beberapa federasi ini akan menggelar aksi demo damai di depan Istana
Negara, gedung DPR dan kantor kementerian terkait. Said memastikan aksi unjuk
rasa itu akan berjalan kondusif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar