sumber foto : cnnindonesia.com
Wilayah negara Haiti diguncang gempa bermagnitudo 7,1 pada Sabtu 14 Agustus 2021 kemarin pukul 08.29 waktu setempat.
Pada kejadian yang menimpa negara Haiti kurang lebih sekitar 304 orang dilaporkan tewas. Sementara itu, ada sekitar 1.800 orang mengalami luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
Perdana Menteri Haiti, Ariel Henry, menyebut kota hancur dan rumah sakit kewalahan menangani pasien. Henry mengumumkan keadaan darurat satu bulan untuk seluruh negeri dan mengatakan dia tidak akan meminta bantuan internasional sampai tingkat kerusakan diketahui.
Sementara itu, hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan episenter gempa ini terletak pada koordinat 73,44 derajat Bujur Barat dan 18,34 derajat Lintang Utara, tepatnya di darat pada jarak sekitar 12 km arah timur laut Saint-Louis du Sud atau 126 km arah baratdaya Port-au-Prince, Ibu Kota Haiti, dengan kedalaman hiposenter 10 kilometer.
Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno menyebut, catatan menunjukkan gempa merusak terakhir yang terjadi di Haiti sebelumnya adalah Gempa Port-au-Prince magnitudo 7,0 pada 12 Januari 2010 silam.
Berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa Haiti M 7,1 Sabtu malam kemarin memiliki mekanisme sumber yang berupa kombinasi antara sesar naik dan mendatar (oblique thrust).
Kejadian ini mirip dengan mekanisme sumber gempa Haiti magnitudo 7,0 pada 12 Januari 2010. Gempa Haiti ini berpusat di area darat dan diestimasi bersifat destruktif mencapai skala intensitas VIII-IX MMI
Sebelum terjadi gempa besar di Haiti magnitudo 7,1 malam tadi, telah terjadi gempa kuat di Alaska dengan magnitudo 6,8. Gempa Alaska ini memiliki kedalaman hiposenter 21 km dan berpusat di laut sekitar 117 km tenggara Perryville, Alaska. Akan tetapi tidak berpotensi tsunami.
Penulis : Asya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar