sumber foto : twitter.com/@gumpnhell
Laksamana TNI Yudo Margono Kepala Staf Angkatan Laut mengatakan bahwa Tim SAR Gabungan akan tetap berupaya keras melakukan pencarian KRI Nanggala 402.
Meskipun, berdasarkan hasil deteksi yang sudah dilakukan, KRI Nanggala 402 diperkirakan berada di kedalaman 850 meter. Artinya, tim pencarian kapal akan dihadapkan pada kesulitan tinggi untuk dilakukan pengangkatan kapal selam atau mengerahkan ROV (Remotely operated underwater vehicle).
TNI mengerahkan 16 KRI dan lima pesawat udara dalam upaya pencarian ini, dibantu empat kapal Baharkam Polri, dua kapal Basarnas, kapal Bakamla juga bantuan dari negara sahabat.
Pada saat tanggal 24 april 2021 sore kemarin sudah ada kapal Australia dan sedang dalam perjalanan kapal Rescue MP Megabakti yang diperkirakan tiba malam tadi, juga kapal dari Singapura
Hasil deteksi tadi, tim gabungan menemukan bukti-bukti barang dan serpihan otentik KRI Nanggala yang membuat Panglima TNI menetapkan status pencarian kapal selam itu naik dari submiss jadi subsunk atau submarine sunk.
Sejumlah barang ditemukan di sekitar lokasi yang disebut jadi titik terakhir KRI Nanggala-402 sempat terlihat. Barang-barang tersebut antara lain kepingan peluru tabung torpedo berwarna hitam, kepingan pembungkus pipa pendingin buatan Korea, satu botol grease pelumas periskop kapal selam, potongan kecil spon-spon penahan panas, dan serpihan sajadah yang biasa digunakan sebagai alas salat para ABK serta minyak solar di dalam botol yang diambil dari permukaan laut.
Laksamana TNI Yudo Margono pun akan mengerahkan kapal untuk melakukan proses evakuasi terhadap para ABK bila masih ada yang ditemukan dalam kondisi selamat. Ia juga menyampaikan kemungkinan kapasitas oksigen KRI Nanggala-402 mampu bertahan sampai 5 hari bila listrik di dalam kapal selam itu tetap menyala. Masih ada harapan selamat bagi para kru kapal selam KRI Nanggala-402.
Penulis : Asya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar