Sumber foto : Badminton Photo (Mohammad Ahsan / HendraSetiawan)
Semua atlet dan official dipaksa mundur dari kejuaraan All England 2021. Seluruh tim Indonesia tidak dapat menunjukantaringnya di Birmingham Arena setelah mendapat email daripemerintah Inggris yang melakukan tracing covid-19. Dilaporkan ada 1 penumpang Turkiish Airlines dari Istanbul-Birmingham yang satu pesawat dengan tim Indonesia dikonfirmasi positif covid-19 dimana seluruh tim Indonesia diminta untuk isolasi mandiri selama 10 hari sesuai denganregulasi pemerintah Inggris.
Dari total 24 orang tim, empat orang tidak menerima emailtersebut. Mereka adalah Mohammad Ahsan, Irwansyah (AsistenPelatih Tunggal Putra). Iwan Hermawan (Kasubid Sport Science) dan Gilang (Ahli Pijat).
Dari tujuh wakil yang berlaga dihari pertama kemarin padatanggal 17 Maret 2021, hanya tiga wakil yang telah menunaikanpertandingan dibabak pertama. Mereka adalah Kevin SanjayaSukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Jonathan Christie danMohammad Ahsan/Hendra Setiwan. Sisanya yaitu FajarAlfian/Muhammad Rian Ardianto, Praveen Jordan/Melati DaevaOktavianti,Antony Sinisuka Ginting belum menjalani babakpertama. Sementara Greysia Polii/Apriyani Rahayu tidakmelewati babak pertama karena langsung lolos kebabak keduakarna lawan bertanding mereka Walk Over.
Berbagai ungkapan atlet Indonesia pun meramaikan keputusanFederasi Bulutangkis Dunia (BWF) yang menyatakan timIndonesia harus mundur dari kejuaraan tertua ini. “Malam inikami sangat kaget, kami pemain Indonesia harus mundur dariAll England karena ada penumpang yang satu flight dengankami, positif Covid-19. Ini menjadi catatan bahwa BWF telahgagal mengatur turnamen ini,” kata Marcus dalam akunInstagramnya.
Senada dengan Marcus, Greysia Polii pun melakukan hal yang sama. “Jadi situasinya memang rancu. Kita dapat peringatan daripemerintah Inggris. Sedangkan mereka yang positif kemarin di bawah peraturan BWF. BWF Mungkin nggak bisa bantu banyakkarena tim Indonesia diberi peringatan dari negara (Inggris), kami juga tidak bisa apa-apa,” jelas Greysia seperti tertulis di akun miliknya @greyspolii.
“Tapi yang jadi KOENTJI itu adalah, BWF harustanggungjawab cari letak permasalahan di mana. Kasihperlindungan untuk atletnya, CARI SOLUSI, kasih kejelasan.BWF HARUS ADIL DAN JELAS!!!!” lanjut Greysia.
Sebelumnya salah satu pelatih Denmark, Thomas Stavngaard, dinyatakan positif Covid-19, namun setelah dilakukan test ulang, hasilnya negatif. Ia dan tim Denmark yang kontak eratakhirnya dinyatakan boleh bertanding oleh BWF. Sedangkanpada kasus tim Indonesia, peringatan datang langsung daripemerintah Inggris dan ini tidak dapat diganggu gugat olehpihak manapun, termasuk BWF.
Sejumlah pemain juga kompak memposting foto logo BWF dengan caption permintaan pertanggungjawaban dari indukorganisasi bulutangkis dunia tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, PBSI masih terus berkomunikasidengan berbagai pihak terkait untuk mendapatkan kejelasanmengenai kasus ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar