sumber foto : fidkom.uinjkt.ac.id
Sejumlah negara di dunia masih memiliki literasi yang
rendah, terutama di Afrika dan Timur Tengah yang dilanda konflik. Menurut
UNESCO, 30 persen orang dewasa dan 20 persen orang berusia 25-34 tahun akan
tetap buta huruf di negara-negara miskin.
Fenomena itu sangat kontras dengan sejumlah negara di Eropa,
Amerika Selatan, dan Asia yang telah mencapai tingkat literasi 100 persen.
Berikut daftar negara yang masih memiliki literasi yang rendah :
1. Komoro (Tingkat literasi 59 persen)
Pendidikan di Komoro terhambat oleh masalah-masalah yang
dituding akibat desentralisasi negara dimulai pada 2011. Masalah-masalah ini
kabarnya diperparah oleh kurangnya fasilitas, peralatan, guru-guru yang
berkualitas, dan gaji yang sering tertunggak sehingga banyak yang enggan
mengajar.
2. Burkina Faso (Tingkat literasi 41 persen)
Secara hukum, pendidikan di Burkina Faso gratis, tapi
pemerintah negara Afrika Barat ini tidak memiliki sumber daya cukup untuk
menyediakan sekolah dasar gratis universal. Sementara itu secara hukum batas
jumlah satu kelas adalah 65 siswa, tapi kelas-kelas di banyak pedesaan jauh
lebih besar karena kurangnya sekolah. Artinya, anak-anak dapat ditolak masuk
karena ruang kelas penuh dan harus mencoba lagi tahun depan.
3. Mali (Tingkat literasi 35 persen)
Meskipun pendidikan di Mali meningkat dalam beberapa tahun
terakhir, UNICEF memperkirakan lebih dari 2 juta anak berusia antara 5-17 tahun
masih belum sekolah, dan lebih dari separuh anak muda Mali berusia 15-24 tahun
buta huruf. Kemiskinan rumah tangga, pekerja anak, pernikahan anak,
ketidakamanan dan kurangnya sekolah yang dekat dengan rumah anak-anak adalah
faktor yang mendorong tingginya angka putus sekolah dan putus sekolah di Mali.
Di antara anak-anak yang bersekolah, tidak adanya guru yang
mumpuni, buku pelajaran, dan lingkungan sekolah yang berkualitas rendah,
semuanya berdampak buruk pada hasil belajar yang menyebabkan sebagian besar
siswa di Mali tidak mampu menguasai matematika dasar dan keterampilan membaca.
4. Sudan Selatan (Tingkat literasi 35 persen)
Lebih dari dua juta anak di Sudan Selatan atau sekitar 70
persen tidak dapat bersekolah. Beberapa anak putus sekolah tinggal di komunitas
pastoral, sibuk beternak yang berati tidak sempat ke kelas. Kelompok terbesar
anak putus sekolah di Sudan Selatan terdiri dari perempuan, dengan kemiskinan,
perkawinan anak, dan pandangan budaya serta agama yang semuanya diketahui
menghambat jenjang pendidikan mereka.
Penulis : Asya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar