Senin, 25 September 2017

Dampak Bom Hidrogen Pada Kesehatan





Rabu (6/1) lalu, Korea Utara mengklaim telah sukses melakukan uji coba senjata bom hidrogen di situs tes Punggye-ri. Peledakan senjata bom hidrogen atau termonuklir itu memicu gempa dengan 5,1 magnitude yang terasa hingga bermil-mil jauhnya. Bom hidrogen adalah bentuk lebih canggih dari bom nuklir yang dulu pernah dijatuhkan di Jepang tahun 1945. Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Djarot Sulistio Wisnubroto menjelaskan kekuatan bom hidrogen lebih besar dari bom nuklir. Karena sama-sama menggunakan bahan radioaktif, maka dampak yang dihasilkan oleh bom  hidrogen tidak akan jauh berbeda dari bencana nuklir lainnya. Akan ada radiasi ancaman radiasi di daerah tempat bom meledak.
            Dr Manny Alvarez dari Fox News Health menyebut untuk kesehatan tubuh ada tiga hal yang dapat terjadi ketika seseorang terpapar radiasi nuklir berdasarkan lama paparannya.  Dalam jangka pendek terkena radiasi tinggi dapat menyebabkan mual muntah, diare, sakit kepala, hingga demam. Selang beberapa hari gejala menjadi pusing, disorientasi, kebotakan, lemah, muntah darah, tekanan darah rendah, serta luka susah sembuh. Terakhir dampak jangka panjangnya mulai dari kanker, penuaan dini, gangguan sistem sarah, hingga yang paling ditakutkan mutasi genetik. Secara alami, tubuh manusia sebetulnya memiliki mekanisme untuk melindungi diri dari kerusakan sel akibat radiasi. Namun bila radiasi mencapai tingkatan tertentu maka tubuh pun akan kewalahan.

Penulis: Shangita Dyah Nirmala