Kamis, 29 Maret 2018

Youth talk show: “strategi pemuda dalam Menghadapi Pasar Tenaga Kerja di Masa Depan”





Voyage to Indonesia merupakan tema besar dari serangkaian kegiatan yang menjadi bagian dari persiapan penyelenggaraan sekaligus upaya optimalisasi manfaat IMF-WB Annual Meetings 2018.  Rangkaian acara tersebut dimulai dari  venturing bussines into Indonesia pada febuari lalu hingga bulan oktober yang menjadi puncak acara annual meeting tersebut.




Acara youth talk show  merupakan salah satu dari rangkaian acara voyage Indonesia  yang  diadakan oleh kementrian keuangan RI bekerjasama dengan bank Indonesia,  talk show ini mengundang 4 narasumber  yaitu  Vivi Alatas yang merupakan anggota world bank pada tahun 2000,  Parjiono, S.E., MPP, Ph.D selaku Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral, Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, kedubes Australia  Mr. Peter S, dan Aryo Dwi Harprayudi selaku adviser dreamdelion.
Youth talk show diikuti oleh para pemuda yang bekerja di kementrian keuangan, dan mahasiswa se jabodetabek yang mendapatkan undangan, “memang bukan acara besar tapi lebih ke privat, sehingga diadakan talkshow bukan seminar agar diskusi dua arahnya nyampe” ungkap Rafael yang merupakan pembawa acara dari acara tersebut.
Tujuan diadakanya acara ini adalah untuk mendapatkan gagasan dari para generasi muda yang diharapkan dapat menyumbangkan ide yang dapat di bahas di annual meeting IMF-WB pada oktober 2018 nanti.  Ke-empat narasumber tersebut menjelaskan bahwa dalam menghadapi pasar tenaga kerja ke depanya di Indonesia sebaiknya para pemuda  tidak hanya sekedar otomatisasi tetapi pendidikan dasar sendiri yang menjadi fasilitator harus memiliki yang kompeten, karena otomatsasi akan berujung pada pekerjaan yang terstruktur, sector pendidikan vokasi harus diterapkan secara maksimal di Indonesia, tidak hanya itu para pemuda harus adaptif, kreatif, dan sadar akan tantangan yang berupa ketimpangan kualitas dan mengerti demand kondisi global, serta memotivasi diri untuk terus mau  selalu belajar.
Tim liputan : yuna parera


Kamis, 22 Maret 2018

Takeshi Castle menjadi juara 1 PAD 2018 cabang Mobile legend



            Perbanas Action day cabang Mobile Legend telah selesai digelar, turnamen tersebut menghabiskan waktu 3 hari untuk memilih siapa saja yang menjadi terbaik. Hal ini mendapat respon positif dari mahasiswa perbanas institute. Euforia dari penggemar masing-masing tim membuat turnamen tersebut menjadi sangat seru untuk disaksikan.

Pada pertandingan final mobile legend terdapat lima sesi pertandingan dan telah mempertemukan antara tim Takeshi Castle dengan tim Warjok. Euforia penggemar pada laga final lebih meriah dari laga-laga sebelumnya, sorak-sorai dari penggemar dari masing-masing tim sangat memeriahkan suasana pertandingan final tersebut. Dan sang juara pun telah terpilih yaitu, Takeshi Castle dengan skor 3 – 1 dari Tim Warjok. Walaupun Tim Warjok Kalah tetapi mereka bisa mengimbangi permainan dari tim Takeshi Castle, terbukti pada pertandingan sesi ke-2 mereka mampu mengalahkan tim Takeshi Castle. Mendapat tekanan di pertandingan ke-2 tim Takeshi Castle mencoba bangkit di sisa Pertandingan, dan terbukti mereka mampu mengembalikan keadaan dan tim Takeshi Castle menjadi pemenang




Tim Takeshi menjadi pemenang pada PAD 2018 cabang Mobile Legend. Tim tersebut digawangi oleh Vian, Dimas, Doni, Andy, dan Afryan. Sedikit, tips dari Tim Benteng Takasih kalau mau jago pertama, sering-sering nonton pro player , kedua sering sering main bareng, terakhir have fun beibeeh !!!

            Penulis : Derris Zwageri Silva

Rabu, 14 Maret 2018

ICELIGHT 2018






ICELIGHT merupakan seminar Economic Highlight yang diselenggarakan oleh Al-Arief dan  Himpunan Mahasiswa Ekonomi Syariah (HIMES). Seminar ini bertemakan “The Optimization of Fintech in The Sharia Banking and Finance Industries”. Seminar ini berlangsung di ruangan Auditorium Unit 3, Perbanas Institute, tepatnya pada hari Senin Tanggal 12 Maret 2018.
Pada seminar kali ini ICELIGHT kali ini Al-Arief dan HIMES berhasil mendatang 2 narasumber yaitu, Akhmad Affandi Makhfudz ( Dosen Perbanas) dan Harry K.W. Haryono, MBA yang dimonitori oleh Daruhan Mubarok sebagai moderator.
Audiens yang hadir pada seminar ICELIGHT 2018 kali ini sebanyak 132 orang yang sebagian besarnya dari mahasiswa Perbanas Institute.

Peliput : Derris Zwageri Silva

Sabtu, 03 Maret 2018

PERBANAS INSTITUTE CO-OPERATIVE FAIR XVII


Perbanas Co-operative Fair adalah seminar ini bertajuk Pemasyarakatan Kewirausahaan yang  di selenggarakan pada hari Kamis tepatnya tanggal 1 Maret 2018 oleh salah satu UKM di Perbanas Institute yaitu koperasi mahasiswa (KOPMA). Koperasi mahasiswa sudah menyelenggarakan berbagai macam antara lain bazzar, ice cream day, donor darah, dan ditutup dengan acara seminar ini yang bertemakan “Being Brave and to be Studentpreneur in Digital Era.”

Acara ini di hadiri oleh beberapa narasumber yang menginspirasi seperti Menteri Koperasi RI, Euginie Particia selaku Co-Founder & Creative director and culture of Puyo, Dwi Kusumawardani, S.E. selaku Founder of Comfortable Hijab, mereka berpendapat bahwa tiap manusia disarankan untuk dapat berorganisasi dan membuat usaha sendiri yang bisa dibuat dengan modal yang sesuai dengan budget para mahasiswa. Untuk berwirausaha dibutuhkan kepercayaan, optimis, dan konsistensi yang kuat. Karna pada prosesnya untuk menjadi enterpreneur sejati harus mempunyai mental yang kuat, tidak mudah putus asa dan dapat mengatasi segala berbagai rintangan yang ada.

Dengan adanya seminar ini kita dapat mengetahui bahwa untuk menjadi enterpreneur tidak harus dengan umur yang matang, tidak harus dengan modal yang cukup banyak tetapi cukup dengan niat dan tekad yang bulat. Selain itu juga kita mendapatkan ilmu bagaimana langkah awal jika ingin menjadi enterpreneur.

Tim liputan      : Miranda sekar faniati

Sumber Foto   : Panitia Humdok PCF XVII