Kamis, 17 Februari 2022

Awas terjebak! Kamu Sebenarnya Seorang Toxic Positivity?

 

Picture by  : Pinterest

Hai, kalian tahu tidak memiliki pemikiran yang positif terhadap suatu kejadian memang merupakan hal yang baik loh, tetapi berpikir positif secara berlebihan bukan hal yang tepat. Dikarenakan terus mencoba untuk selalu berpikir positif sehingga tidak realistis justru akan menjadi racun dan terasa palsu. Menolak atau mengabaikan sisi negatif dari apapun bisa menyebabkan efek yang serius pada kesehatan mental.

            Disaat seseorang merasa sedih atau tertimpa musibah tentu saja membutuhkan penyemangat. Namun, yang benar- benar dibutuhkan seseorang yaitu bentuk empati bukan toxic positivity. Ini adalah beberapa tanda kamu seseorang yang sedang berempati atau hanya sebuah toxic positivity.

1. Menolak Kejujuran

Toxic positivity menunjukkan positivity yang tidak realistis. Bahkan seseorang yang menunjukkan emosinya yang sebenarnya akan dianggap lemah. Guys, tahu tidak hal ini membuat seseorang menjadi tidak jujur akan perasaannya dan hanya menunjukkan sikap positif namun palsu.

Ketika seseorang dituntut untuk selalu melihat sisi positif maka tidak akan ada yang mau mengatakan jika ada masalah karena akan ditolak atau dicap negatif. Padahal mengenali masalah adalah hal yang penting agar bisa dicari solusinya.

2. Tidak benar – benar peduli dan mau memahami perasaan orang lain

Oh ya, seseorang yang empati akan berusaha memahami perasaanmu. Namun seseorang dengan toxic positivity biasanya hanya akan membicarakan tentang dirinya sendiri. Jadi  ini misalnya disaat kamu mengalami masalah, lalu temanmu hanya menceritakan tentang dirinya jika mengalami masalah itu tanpa memeperhatikan perasaanmu dan juga misalkan temenmu  mengatakan , “ah begitu doang , aku pernah lebih buruk dari itu tapi baik -baik aja, tuh!

Setiap seseorang memiliki kadar masalahnya masing- masing mungkin masalah yang kamu hadapi dengan dia sama, tetapi pasti beda kondisinya dan beda juga cara menyelesaikan. Tips dari aku kalau kamu tidak ada solusi untuk membantu temanmu dalam menghadapi masalahnya lebih baik kamu cukup mendengarkan saja itu sudah lebih baik.

3. Cenderung menghakimi

Dalam bentuk ekstrim, toxic positivity bisa berbentuk menghakimi perasaan seseorang orang yang berkata tidak seharusnya kamu sedih , kecewa , marah dll adalah salah satu bentuk toxic positivity. Padahal mengalami berbagai macam bentuk emosi adalah hal yang normal.

4. Tidak mau menerima emosi negatif.

Emosi negatif seperti perasaan sedih, marah dan kecewa adalah emosi yang normal. Toxic positivity tidak menerima emosi negatif tersebut. Jika seseorang mengatakan bahwa kamu tidak seharusnya sedih atau kecewa terhadap suatu kejadian yang membuatmu sedih maka orang tersebut sedang memberikan toxic positivity.

Jadi dari beberapa tanda di atas kamu termasuk seseorang yang sedang berempati atau hanya sebuah toxic postivity ini? Oh, iya guys, toxic positivity juga kerap digunakan untuk menutupi perasaan negatif manusia dengan berpura-pura memiliki perasaan positif setiap saat, loh.

Padahal terkadang yang kamu butuhkan hanyalah menerima emosimu tanpa upaya untuk menekan dan mengubahnya dengan cara apapun.

  

Penulis : Aulia Raddin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar