Picture by :
Pinterest
Hai, kalian tahu
tidak memiliki pemikiran yang positif terhadap suatu kejadian memang merupakan
hal yang baik loh, tetapi berpikir positif secara berlebihan bukan hal yang
tepat. Dikarenakan terus mencoba untuk selalu berpikir positif sehingga tidak
realistis justru akan menjadi racun dan terasa palsu. Menolak atau mengabaikan
sisi negatif dari apapun bisa menyebabkan efek yang serius pada kesehatan
mental.
Disaat seseorang merasa sedih atau
tertimpa musibah tentu saja membutuhkan penyemangat. Namun, yang benar- benar
dibutuhkan seseorang yaitu bentuk empati bukan toxic positivity. Ini adalah beberapa tanda kamu seseorang yang
sedang berempati atau hanya sebuah toxic
positivity.
1.
Menolak Kejujuran
Toxic positivity
menunjukkan positivity yang tidak
realistis. Bahkan seseorang yang menunjukkan emosinya yang sebenarnya akan
dianggap lemah. Guys,
tahu tidak hal ini membuat seseorang menjadi tidak jujur akan perasaannya dan
hanya menunjukkan sikap positif namun palsu.
Ketika seseorang
dituntut untuk selalu melihat sisi positif maka tidak akan ada yang mau
mengatakan jika ada masalah karena akan ditolak atau dicap negatif. Padahal
mengenali masalah adalah hal yang penting agar bisa dicari solusinya.
2.
Tidak benar – benar peduli dan mau memahami perasaan orang lain
Oh ya, seseorang
yang empati akan berusaha memahami perasaanmu. Namun seseorang dengan toxic positivity biasanya hanya akan
membicarakan tentang dirinya sendiri. Jadi ini misalnya disaat kamu mengalami masalah,
lalu temanmu hanya menceritakan tentang dirinya jika mengalami masalah itu
tanpa memeperhatikan perasaanmu dan juga misalkan temenmu mengatakan , “ah begitu doang , aku pernah lebih buruk dari
itu tapi
baik -baik aja, tuh!”
Setiap seseorang memiliki kadar masalahnya masing-
masing mungkin masalah yang kamu hadapi dengan dia sama, tetapi pasti beda
kondisinya dan beda juga cara menyelesaikan. Tips dari aku kalau kamu tidak ada solusi untuk membantu temanmu
dalam menghadapi masalahnya lebih baik kamu cukup mendengarkan saja itu sudah
lebih baik.
3.
Cenderung menghakimi
Dalam bentuk ekstrim,
toxic positivity bisa berbentuk
menghakimi perasaan seseorang orang yang berkata tidak seharusnya kamu sedih ,
kecewa , marah dll adalah salah satu bentuk toxic
positivity. Padahal mengalami berbagai macam bentuk emosi adalah hal yang
normal.
4.
Tidak mau menerima emosi negatif.
Emosi negatif
seperti perasaan sedih, marah dan kecewa adalah emosi yang normal. Toxic positivity tidak menerima emosi
negatif tersebut. Jika seseorang mengatakan bahwa kamu tidak seharusnya sedih
atau kecewa terhadap suatu kejadian yang membuatmu sedih maka orang tersebut
sedang memberikan toxic positivity.
Jadi dari beberapa
tanda di atas kamu termasuk seseorang yang sedang berempati atau hanya sebuah
toxic postivity ini? Oh, iya guys, toxic positivity
juga kerap digunakan untuk menutupi perasaan negatif manusia dengan berpura-pura
memiliki perasaan positif setiap saat, loh.
Padahal terkadang
yang kamu butuhkan hanyalah menerima emosimu tanpa upaya untuk menekan dan
mengubahnya dengan cara apapun.
Penulis
: Aulia Raddin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar