Selasa, 24 Juli 2018

Api Obor Asian Games 2018

Tempo.co

Indonesia merupakan negara yang pada menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Oleh karena itu, Selasa lalu (17/7/2018) atlet bulu tangkis bernama Susi Susanti berhasil membawa obor api dari negara India ke Yogyakarta. Obor tersebut dibawa menggunakan pesawat Boeing 737 400 yang dikawal dengan lima pesawat tempur T-50 Golden Eagle.

Mengapa obor api Asian Games harus dibawa dari India? "India selalu memiliki tempat khusus di hati para insan olahraga benua Asia. India, khususnya New Delhi adalah tempat kelahiran Asian Games pada tahun 1951. Itulah alasan utama mengapa kitab obor kita mulai dari negara ini," kata Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) Erick Thohir dalam keterangan tertulisnya.

Pengambilan api obor tersebut dilakukan menggunakan cermin parabola yang diarahkan ke sinar matahari yang kemudian dipindahkan kedalam tinder box. Dan tetap menyala sampai tiba di Yogyakarta. Pada saat api obor itu tiba, api itu diinapkan di Museum Dirgantara Mandala tetapi pada Rabu (18/7/2018) api tersebut sudah dipadukan dengan api abadi yang berasal dari Merapen, Jawa Tengah. Setelah itu obor tersebut akan diarak oleh perwakilan dari daerah, sponsor dan panitia ke 18 provinsi yang melewati 54 kota dan kabupaten di Indonesia.

"Api akan kita bawa ke berbagai penjuru Nusantara. Kami percaya kegiatan ini dapat membantu promosi pariwisata Indonesia yang mampu mendatangkan wisatawan mancanegara," kata Erick.

Dia menambahkan Pawai Obor Asian Games bertujuan menyebarluaskan semangat Asian Games 2018 ke seluruh penjuru Indonesia. Selain itu, juga dimaksudkan agar seluruh rakyat Indonesia merasakan demam Asian Games dan memberikan dukungan kepada atlet Merah Putih yang akan berjuang dalam Asian Games 2018 itu.

Awalnya terdapat kendala sebelum membawa obor api tersebut dari India karena di dalam pesawat tidak diperbolehkan ada rokok, api atau semacamnya. Tetapi semua bisa diatasi dengan meminta izin terlebih dahulu kepada otoritas di India dan walaupun membutuhkan waktu yang lumayan lama akhirnya diizinkan dibawa menggunakan pesawat.



Penulis : Miranda kishanova
Kompas.com dan tempo.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar