Waspada Serangga Tomcat!!
Berikut Cara Menghindarinya

Serangga Tomcat menyerang warga apartemen di Surabaya, dan kawasan  Kenjeran dan Wonorejo. Serangga ini cukup berbahaya, dan ternyata  serangga ini terdapat 12 jenis. Menurut Hari Sutrisno, "Serangga Tomcat  sebenarnya adalah serangga genus Paederus."
"Ada 12 jenis serangga jenis ini. Namun yang paling banyak di sini adalah Paederus fasciatus. Jadi kemungkinan yang di Surabaya adalah jenis ini," ungkap Hari yang merupakan Pakar serangga dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
"Ada 12 jenis serangga jenis ini. Namun yang paling banyak di sini adalah Paederus fasciatus. Jadi kemungkinan yang di Surabaya adalah jenis ini," ungkap Hari yang merupakan Pakar serangga dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Serangga ini memiliki ukuran relatif kecil, sekitar 1 cm sehingga  kadang sulit dikenali. Keunikan serangga ini adalah bagian sayap yang  tak menutupi seluruh abdomen. Memiliki habitat di persawahan, hutan  maupun taman kota. Biasanya, serangga ini memakan telur serangga lain  pemakan daun.
Di beberapa daerah serangga ini disebut semut kanai atau semut kayap, bukan tomcat. Tomcat sendiri merupakan nama pestisida.
Hari  juga mengungkapkan bahwa serangga Paederus biasanya menyerang untuk  mempertahankan diri. Serangga ini bisa menyerang apapun yang dianggap  menggangggu.  "Serangan pada manusia sebenarnya bukan tujuan. Hanya  mungkin ada aktivitas manusia yang mengganggu serangga ini."
Ciri khas Paederus adalah kemampuan memproduksi toksin yang disebut  paederin. Saat menyerang, serangga akan mengeluarkan toksin ini, persis  seperti ular yang mengeluarkan bisa.
Toksin tersebut yang  dikatakan bisa berdampak buruk bagi manusia. Akibat jika terserang  serangga ini adalah dermatitis, dimana kulit melepuh seperti mengalami  luka bakar dan mengeluarkan cairan.
"Jika kena serangga ini, maka kita  harus cuci dengan air sabun agar menetralisir racun. Lalu bisa juga  memakai Kalium permanganat atau salep untuk mengobati," terang Hari.
Dikatakan  bahwa racun serangga ini konsentrasinya 12 kali lebih besar dari bisa  kobra. Namun demikian, Hari mengatakan bahwa racun serangga ini tak  mematikan.
Menurut Hari, kumbang Paederus sebenarnya serangga yang menguntungkan  bagi petani karena mampu membasmi wereng. Karenanya, serangga ini cukup  dicegah kehadirannya, tak perlu dibasmi dengan pestisida kimia.
Hari  menghimbau masyarakat agar tidak panik. Serangan serangga ini  sebenarnya sudah biasa dialami. hany perlu langkah tepat saat terkena  serangannya.
Sumber:
infospesial.net -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar